· saham · 2 min read
Win Rate Harus Tinggi, Baru Cuan.” Dulu Saya Juga Pikir Begitu…
Dulu saya pikir, kalau mau konsisten cuan dari saham, ya win rate harus tinggi. Minimal 70%, bahkan saya sempat nargetin 80% tiap bulan. Rasanya nggak mungkin bisa profit kalau dari 10 transaksi, cuma 3 atau 4 yang kena target.
Tapi ternyata… saya salah besar.
Saya kerja full-time, dan cuma punya waktu analisa jam 7 pagi sebelum kerja, atau malam setelah anak-anak tidur. Market jalan terus, tapi saya nggak bisa pantau tiap menit. Jadi saya mulai belajar lebih dalam — bukan cuma soal sinyal entry, tapi juga soal risk reward.
Banyak Orang Kejar Win Rate Tinggi, Padahal Bukan Itu Intinya
Serius deh, sekarang ini banyak banget yang jualan “sistem win rate 90%”, atau “indikator sakti anti loss.” Dan jujur, dulu saya juga sempat tertarik. Tapi makin saya pelajari, makin saya sadar: yang lebih penting malahan bukan win rate, justru risk reward ratio.
Kamu lihat gambar di atas. Kalau kamu rela ambil risiko 1 untuk dapat reward 3, kamu cuma butuh menang 25% aja buat impas. Sisanya rugi pun kamu masih bisa break even, atau bahkan untung kalau disiplin.
Bandingkan dengan sistem yang katanya win rate 90%, tapi risk-nya 10x lebih besar dari reward-nya. Sekali salah, modal bisa amblas.
Kita ini bukan robot. Kita capek. Kita kadang salah baca chart. Kadang terlalu cepat ambil posisi karena dikejar waktu, atau karena panik. Dan semua itu wajar. Tapi kalau sistem kamu mengandalkan win rate tinggi tanpa kontrol risiko, kamu akan kelelahan — dan akhirnya burnout.
Dengan Risk Reward yang Sehat, Kita Boleh Salah Berkali-Kali — Dan Tetap Cuan
Saya pernah ngalamin 10 kali loss beruntun. Nyesek sih, tapi karena setiap loss saya cuma risiko 3%, dan setiap profit bisa 10-15%, hasil akhir saya tetap positif.
Dan ini bukan cuma saya. Trader-trader pro di luar negeri — bahkan juara US Trading Championship — rata-rata win rate-nya cuma 25–35%. Serius. Tapi mereka menang karena mereka cuma ambil posisi yang potensi reward-nya jauh lebih besar dari risikonya. Disiplin. Konsisten. Dan ya, tahan mental.
Kalau kamu kerja kantoran, cuma punya waktu sejam sehari, kamu harus sadar: Yang penting itu cara screening sahamnya. Biarkan market datang ke kamu, bukan kamu yang kejar-kejaran sama chart.
Sekarang giliran kamu:
Menurut kamu, lebih gampang nargetin win rate tinggi atau disiplin dengan risk reward? Atau… malam ini kamu mau cek saham apa yang bisa kasih peluang risk 1 reward 3?
Kita bukan full-time trader, tapi bukan berarti kita nggak bisa profit.
Trading cerdas, bukan keras.